-->

March 10, 2020

Aku Seorang Banser - Wartono
Bp. Wartono

CERPEN

AKU SEORANG BANSER

Pada waktu itu tepatnya tahun 2001 aku punya keinginan kuat untuk menjadi tentara, karena seorang tentara di lihat sangat cakap dan berwibawa dengan pakaian doreng,sepatu PDL,dan baret yang terpasang di kepala. Setelah aku selesai merenung ternyata itu adalah cita citaku pada waktu kecil,dimana aku setiap bermain dengan teman temanku aku selalu jadi seorang tentara pejuang kemerdekaan,di tanganku ada senjata yang terbuat dari pelepah pisang dan bertopi yang terbuat dari potongan bola plastik yang waktu itu aku anggap itu adalah helm perang yang selalu ada pada kepala para pejuang. 
Dengan berjalannya waktu tepatnya pada tahun 2007 aku mendapatkan informasi adanya pelatihan ala militer yang di adakan di kecamatan kawunganten,setelah mendengar informasi itu aku langsung mendaftar sebagai peserta dan aku penuhi segala persyaratan yang dibutuhkan oleh panitia. Dengan penuh semangat aku jalankan pelatian itu yang memakan waktu sampai tiga hari,walau harus pushup,mandi lumpur,di marah marah sama pelatih, tapi itu semua aku lakukan dengan penuh ihlas.karena materi pelatihan itu hampir enam puluh persen tentang perjuangan yang di dasari oleh rasa ikhlas dan tanggung jawab.Setelah tiga hari dari hari pertama aku jalani pelatihan itu,tibalah detik detik ahir pelatihan itu. Dag dig dug rasa jantungku berdebar debar ga karuan karena aku akan di nobatkan sebagai tentara yang akan berjuang melawan kemaksiatan dan musuh agama.ahirnya penobatanpun dilakukan dan aku resmi memakai pakaian doreng,sepatu PDL,dan baret yang terpasang miring di kepalaku,aku selalu ada di setiap acara peringtan hari besar Islam,kadang ada di acara hajatan bahkan pada acara upacara pemakaman apabila ada tokoh agama yang meninggal dunia.Tahun demi tahun aku lakukan tiba tiba istri tercinta mengingatkan kepadaku , wahai suamiku tercinta…sudah berpa banyak uang gaji papah yang di tabung selama ini dan di bank mana…aku baru sadar selama ini aku tidak pernah memberikan uang gaji kepada istri dan langsung waktu itu juga aku menemui komandan dan menanyakan apa yang jadi tuntutan istri, sungguh kaget aku mendengar jawaban dari komandan bahwa tabunganku banyak banget tapi bisa di ambil nanti di akhirat karena kamu bukan tentara yang di gaji oleh Negara tapi kamu adalah seorang BANSER yang di gaji oleh Allah. Ahirnya aku pamit pulang kerumah dengan cemas bakal di marahi oleh istri,setelah sampai rumah dan aku ceritakan semua kepada istri,ternyata istri bukannya marah tapi malah mengucap ALHAMDULILLAAAAH…..yes aku semakin semangat dan ahirnya aku di nobatkan oleh istri bahwa AKU ADALAH BANSER.

Di susun oleh  : WARTONO



It's simple.
i loved to read what i want.
So, i write what i want to read.

0 comments:

Post a Comment

Start Work With Me

Contact Us
Musa BA
+62 857-359-86036
Cilacap, Indonesia